Minggu, 22 Desember 2013

PANDUAN INSTALLASI MODEM GILAT


Pengetahuan Dasar VSAT

VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter yang bermacam macam. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit.
Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

Perangkat
Terminal Antena Sangat Kecil adalah alat di stasiun bumi dan digunakan untuk mengirim serta menerima pancaran frekuensi daripada satelit. Antena VSAT berukuran lebih kurang 2 hingga 10 kaki (0.55-2.75 m) dipasang di atap ,dinding atau atas tanah dan pemilihan besar kecilnya antena sangat tergantung pada jenis frekuensi (misalnya C band atau Ku band) yang akan digunakan.

Komponen
Komponen VSAT, terdiri dari:
Unit Luar (Outdoor Unit (ODU):
Antena/dish/parabola ukuran 2 hingga 4 kaki (0.55-2.4 m), yang dipasang pada atap, dinding atau di tanah.
BUC (Block Up Converter), yang menghantarkan sinyal informasi ke satelit.Juga sering disebut sebagai Transmitter (Tx).
LNB (Low Noise Block Up), yang menerima sinyal informasi dari satelit. Juga sering disebut sebagai Receiver (Rx).
Unit Dalam (Indoor Unit (IDU)):
Modem (Modulator / Demodulator), sebuah alat dipanggil Return Channel Satellite Terminal yang menyambungkan dari unit luar dengan IFL kabel berukuran panjang tidak lebih 50 meter.
IFL (Inter Facility Link). Merupakan media penghubung antara ODU & IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman).
Satelit
Merupakan alat di orbit bumi khusus untuk menerima/ menghantar maklumat secara nirkabel, berkomunikasi melalui frekuensi radio.
menggunakan Satelit Telkom 2 (Indonesia) digunakan untuk Depdagri, dengan teknologi C band yang lebih tahan dengan cuaca di Indonesia (berhubungan dengan masalah curah hujan yang cukup tinggi di Indonesia). Menggunakan Komunikasi 2 arah, menerima dan menghantar isyarat. Daerah yang dipasang VSAT dikenali sebagai remote terminal, dikawal oleh hub station. Semua isyarat dari satelit dikirim ke hub terlebih dahulu sebelum dikirim kembali ke terminal remote lain, yaitu Propinsi / Kabupaten.
Kapasitas muat turun (download) ialah 1 Mbps tetapi boleh dinaiktaraf sehingga mencapai 45 Mbps**
Kapasitas muat naik (upload) pula ialah 128 Kbps tetapi boleh dinaiktaraf sehingga mencapai 1.1 Mbps**
Kontrak perjanjian SchoolNet hanya 1 Mbps muatturun dan 128 Kbps muatnaik

Keunggulan dan kekurangan

Keunggulan VSAT:
-Pemasangannya cepat.
-Jangkauan terjauh dapat mencapai setengah permukaan bumi.
Kekurangan VSAT:
-Koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca (terhadap molekul air).
-Memakan tempat, terutama untuk piringannya.
-Latency yang lebih tinggi di bandingkan kabel






- Persiapan
1.Alat kerja, tools, kompas, inclino, multi tester, kabel pointing, gps bila perlu
2.Laptop+LAN Card
3.Kabel Straight/cross
4.Modem / Vsat Idu Gilat
5.Feed horn
6.LNB Gilat
7.BUC/Odu c-band Gilat
8.Antena jangan lupa
Merakit Antena:
1. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memeriksa kelengkapan pendukung reflektor/dish antena, seperti Pedestal, baut-baut, feedhorn dan LNB.
2. Apabila di lokasi tersebut berupa tanah maka buatlah pondasi sesuai ukuran pedestal yang telah ditetapkan (ukuran standart 2m x 2m).
3. Penggabungan antar segmen pedestal, reflektor, feed horn serta LNB harus benar-benar terpasang dengan baik dan kencang, usahakan tidak ada baut-baut yang kendor atau tidak terpasang.
4. Perakitan Pedestal / boom antena harus tegak lurus ( 90 derajat ) dengan garis horizontal bumi, gunakan water pass / angle meter untuk levelingnya, tujuannya agar pada saat pointing diperoleh kemiringan reflektor yang akan optimal.
5. Setelah antena terakit dengan benar, persiapkan satu kabel RF pendek dan hubungkan antara LNB ke perangkat spectrum analizer atau satellite finder. Tentukan arah polarisasi pada feedhorn sesuai dengan transponder yang akan kita gunakan, dalam hal ini transponder 4H dengan polarisasi horizontal.
6. Tentukan frekuensi dan transponder di Satellite yang akan kita cari, dalam hal ini Satellite Palapa C2 transponder 4H dengan center frekuensinya FWD RF=3,840Ghz / Lband=1298Mhz dengan simbol rate 8.7 Msps.




TAHAP-TAHAP INSTALASI VSAT

1. Instal Antena 1,8m, pastikan semua baut sudah tepat posisinya. Untuk mounting usahakan baut-bautnya sudah dikencangkan (dipasang ballast atau dinabolt) sebelum memasang dishnya.
2. Arahkan dish antena ke sudut elevasi 78° dan Azimuth 97°, sesuai dengan arah satelit Apstar V/T elstar 18.
3. Tahapan untuk pointing dan crosspol
- Hubungkan LNB dengan RF IN Modem dengan kabel coaxial, kemudian hidupkan modem (lebih mudah menggunakan kabel pendek kurang lebih 5 m F male to F male).
- Sambungkan Laptop dengan kabel Ethernet (straight/cross) ke port LAN Modem.
- Setting IP Laptop menjadi : 192.168.1.2



- Gunakan web browser (IE atau Mozilla), ketik di address bar “192.168.1.1” sehingga muncul seperti di bawah ini :







- Klik pada Telemetry :


- Perhatikan pada Rx signal EsNO , apabila nilainya -10dB artinya pointing masih salah (sinyal belum receive), atur azimuth dan elevasi antena hingga diperoleh nilai kurang lebih 12dB, arahkan hingga hasilnya maksimal saja.
- Setelah di peroleh nilai Rx signal EsNO yang maksimal, kencangkan posisi antena agar tidak berubah, kemudian matikan modem.
- Tarik kabel coaxial sesuai dengan jalur dari antena ke modem.
- Hubungkan BUC dengan RF OUT Modem dan LNB ke RF IN Modem (perhatikan jangan sampai terbalik).
- Hidupkan kembali Modem, kemudian hubungi/telpon NOC : , untuk memaksimalkan sinyal transmit dan crosspol (Note : minta personel NOC untuk menelpon balik).
- Ikuti instruksi NOC sehingga selesailah proses pointing dan crosspol, untuk kemudian testing aplikasinya.

*******************************SELESAI********************************



Note :
- Modem yang dikirim biasanya sudah dikonfigur.
- Apabila modem belum dikonfigur, bisa dikonfigur sendiri melalui skymanage (lihat langkah no.3), klik installer (username : inst dan password : $Sat2598$), hubungi NOC untuk panduannya.
- Apabila modem beroperasi normal maka 4 lampu menyala stabil (PWR, RX, SYNC, dan ON-LINE) sedangkan lampu TX menyala kedip-kedip.









Pointing

Sebelum melakukan pointing, harus diketahui terlebih dahulu posisi sudut azimut dan sudut elevasi untuk satellit yang akan digunakan / diterima pada suatu daerah dimana stasiun bumi / VSAT akan didirikan.
1-Langkah pertama dalam melakukan pointing adalah dengan menentukan sudut azimut reflektor secara kasar dengan menggunakan kompas. Arah 0 derajat dimulai dari arah utara, kemudian ke arah timur adalah positif dan bila ke arah barat adalah negatif.
2-Selanjutnya adalah melakukan pointing receive dan transmit. Untuk melakukan pointing halus, dibutuhkan peralatan sebagai berikut :
3-(Spektrum analyzer atau Satellite Finder, DC blok dengan catu daya, LNB dan BUC, Kabel pointing, Terminal Nera/modem)
4-Keluaran dari LNB dihubungkan melalui kabel pointing ke DC blok dan dari DC blok dihubungkan ke Spektrum analyzer.
5- ”Perhatikan ; konektor F type dengan tegangan V= + 18 Vdc ke arah LNB dan konektor N type tanpa tegangan V=0 volt ke arah Spektrum analyzer. Apabila menggunakan satellite finder, hubungkan keluaran LNB ke Satellite finder dengan konektor F type ( satellite finder sudah mensuplai tegangan dc 13/18V”.
6-Kemudian lakukan pointing receive untuk mengarahkan antena ke satelit, caranya dengan memutar azimut dan elevasi secara perlahan hingga diperoleh sinyal dari satelit yang dicari, langkah yang tepat adalah putar sudut elevasi setelah mendapat sinyal hingga maximum kencangkan baut elevasi kemudian putar sudut azimut setelah mendapat sinyal maksimum kencangkan baut azimut kemudian putar polarisasi feedhorn hingga mendapat sinyal yang maksimum, langkah tadi dilakukan secara berulang-ulang hingga diperoleh sinyal receive yang paling maksimum.

Crosspole
Lakukan crosspole dengan Pure carrier / CW sesuai dengan frekuensi dan petunjuk dari NOC
Kendorkan baut baut elevasi,azimuth dan feedhorn ikuti instruksi dari Enggineer NOC
Bila selesai crosspole.Kencangkan baut-baut azimut, elevasi dan feedhorn setelah diperoleh crosspole dengan hasil yang sesuai dengan rekomendasi NOC dan mintalah printout hasil crosspole tersebut dari NOC Berupa C/N dan CPI
Gunakan ruber tape,sealant / 3m tape untuk membungkus konektor f type di BUC dan LNB agar tidak kemasukan air pada saat hujan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GHOSHOB

  Jika di pesantren, istilah ini sudah sangat familiar. Hanya saja pengertian dan prakteknya sesungguhnya ada perbedaan dari makna ghoshob s...