Minggu, 25 Juli 2010

157 - E-BOOK Best Seller: Natal 25 Desember, Antara Dogma & Toleransi



Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

السلام عليكم . بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد

PERAYAAN NATAL 25 DESEMBER ANTARA DOGMA DAN TOLERANSI
OLEH: IRENA HANDONO,
MANTAN BIARAWATI SEMINARI AGUNG
& MANTAN KETUA LEGIO MARIA TERBESAR DI INDONESIA

PENDAHULUAN

Perayaan Natal, sungguh wahdan gemerlap; dengan pohon-pohon cemara lengkap digantungkan hiasan-hiasan, kerlap-kerlip lampu, dan hadiah-hadiah dibawahnya. Malamnya tepat pukul 24.00 dilakukan misa (kebaktian). Rumah-rumah pun di hias pohon cemara, juga toko dan plasa, gedung dan kantor. Acara-acara televisi marak oleh nuansa natal. Instansi-instansi juga secara resmi merayakannya.

Begitu semaraknya prerayaan tesebut, sampai-sampai, paling tidak, membawa tiga kesan: pertama, PerayanNatal yang jatuh pada tanggal 25 Desember adalah sebuah ritus yang berlandaskan nilai kebenaran. Kedua,Perayaan natal telah mencapai”maqam” gengsi-simbol status sosial. Sebuah simbol yang membanggakan bagi orang yang merayakannya atau bagi mereka yang turut “berpartisipasi”. Sebaliknya mereka yang tidak “menyambut” perayaan natal, terkesan tidak prestisius. Ketiga, seolah-olah mayoritas penduduk negeri ini adalah kaum Nasrani. Padahal secara statistik, jumlah mereka tak lebih dari 15 persen.

Berbeda dengan realitas perayaanya yang gemerlap, sejarah natal 25Desember sendiri cukup buram. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak banyak kalagan –termasuk kaum kristen sendiri- yang paham tentang sejarah perayaan Natal yang ditetapkan pada tanggal 25 Desember tersebut. Salah satu sebabnya adalah tidak adanuya literatur yang membeberkan tentang Natal. Jikalau ada hanya memuat keterangan bahwa Natal adalh perayaan orang Nasrani yang jatuh pada tanggal 25 Desember sebagai peringatan hari kelahiran Yesus.

Langkanya litertur tentang natal sebenarnya cukup menjadi alasan untuk bersikap kritis. Benarkah Yesus dilahirkan pada tanggal 25 Desember? Jika jawabannya aalh ya, apa dasar hukumnya? Jika tidak bagamana sejarah penetapan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus, yang akhirnya diperingati sebagai perayaan Natal?


YESUS DALAM SEJARAH BANGSA YAHUDI

Sebelum membahas tentang perayaan Natal dan segala kontroversi yang menyertainya, terlebih dahulu perlu saya jelaskan latar belakang kesejarahan yesus itu sendiri. Bahwa Yesus memang lahir dan hidup di kalangan bangsa Yahudi. Oleh karena itu, untuk bisa memahami sosok Yesus, harus paham terlebih dahulu bangsa Yahudi.

Bangsa Yahudi berkeyakinan bahwa mereka adaalah “bangsa pilihan” Tuhan. Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya untuk kepentingan dan kesejahteraan mereka. Dan mereka merasa sebagai subjek, sedangkan bangsa lain cukcup sebagai pelengkap penderita. Lebih lanjut hanya diri mereka yang dianggap “manusia”, sedangkan bangsa lain hanyalah pembantu, budak, bahkan anjing. Keyakinan seperti itulah yang membuat mereka lebih dari bangsa lain, sombong, pongah, keras kepala, bahkan kejam.

Pernyataan-pernyataan seperti tersebut diatas, bukan sebuah dramatisasi belaka, melainkan bersumber dari bibel sendiri, diantaranya:

“Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan iman dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.” (keluaran 19:6)

“Engkau akan diberkati lebih darpada segala bangsa”(Ulangan 7:14)

“Engkau harus melenyapkan segala bangsa yang diserahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, janganlah engkau merasa sayang kepad mereka...”(Ulangan 7:16)

“Perempuan itu seorang yunani bangsa Siro Fenesia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dan anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan untuk anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. “Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar Tuhan. Tetapi anjing yang dibawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak. “Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”(Markus 7:26-29)

Pernyataan-pernyataan bibel tersebut di atas menjelaskan betapa bangsa yahudi menganggap diri mereka istimewa yaitu “Bangsa pilihanTuhan”. Oleh karen itu mereka boleh berbuat apa saja terhadap bangsa lain, termasuk membantai (melenyakan). Dan semua itu dilakukan atas nama Tuhan.

Namun adakah suatu bangsa yang rela terus menerus ditindas, dijajah, ataupun diperbudak? Demikian pula dengan bangsa Fillistin(Palestina), penduduk asli negeri itu, yang setelah melalui perjuangan berat akhirnya bangsa filistin menang. Kemenangan bangsa filistin tersebut membuat keadaan menjadi terbalik. Banga Yahudi –sang penindas- kini dalam bayang-bayang tertindas. Maka mereka memoho agar Yahwe (Tuhan Israel) segera mengutus seorang Al Masih (Juru Selamat) agar mereka jaya dan berkuasa lagi.


Sederetan Al Masih
Dari bibel, khususnya dalam Perjanjian Lama, akan kita dapatkan bahwa Al Masih itu bukan hanya Yesus, mereka antara lain:

1. Saul Al Masih
Saul yang berhasil mengalahkan Filistin diangkat sebagai Al Masih,
“Bukankah Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas umatNya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat Tuhan, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas milikNya sendiri (I Samuel 10:1)

2. Harun Al Masih
Setelah Saul menjadi Al Masih, maka Harun(audar Musa) juga diangkat sebagai Al Masih.
“Kemudian dituangkannya sedikit dari minyak urapan itu ke atas kepala Harun dan diurapinyalah dia untuk menguduskannya”.(Imamat 8:12)

3. Elisa Al Masih
Keadiran seorang al Masih untuk masa ini ternyata tidak cukup, maka setelah Harun menjadi Al Masih, Elisa pun diangkat menjadi Al Masih.

“Juga Yehu, cucu Nimzi, haruslah kau urapi menjadi raja atau Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel Mehola, harus kau urapi menjadikan Nabi menggantikan Engkau.”(Raja-raja 19:16)

4.Daud Al Masih
Setelah Saul meninggal dunia, maka sesepuh suku-suku Israel mengangkat Daud sebagai Al Masih.
“Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja lalu raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan Tuhan; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.”(II Samuel 5:3)

5. Salomo Al Masih
Setelah Daud meninggal dunia, maka Salomo putra Daud diangkat sebagai Al Masih. Sebagaiomana tercantum dalam Raja-raja I:39.
“Imam Zodok telah membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapnya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru “Hidup Raja Salomo.”

6. Koresy Al Masih
Raja Syrus penyembah berhala ini diangkat sebagai Al Masih setelah Salomo.
“BeGINILAH FIRMAN Tuhan: Inilah firmanKu kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa didepannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu didepannya dan supaya pintu gerbang teidak tinggal tertutup.”(Yesaya 45:I)

Ayat ini dialamatkan kepada Raja Syrus yang pagan, untuk memenuhi kerinduan akan datangnya penyelamat, walaupan pada kenyataanya ayat tersebut adalah nubuat dari nabiYesaya akan datangnya seorang Koresy(Quraisy) sebagai nabi akhir, yaitu Muhammad Saw. Amatlah miustahil jika Tuhan menyayangi seorang kafir untuk diurapi. Apalagi ternyata bahwa belum lama bangsa Yahudi dipimpin oleh Al Masih yang kafir, situasi keamanan dan politik berubah kembali dengan datangnya serbuan pasukan Romawi.

Maka kembali lagi seperti pada peristiwe sebelumnya, yakni ketika bangsa Israel menangis, meraung dan memohon kepada Yahwe untuk diberi Al Masih atau seorang Juru Selamat untuk membebaskan mereka dari cengkeraman bangsa Romawi. Maka mereka berangan-angan dan menyusun kriteria Al Masih.

Orang-orang Israel akhirnya mengadakan kesepakatan bahwa Al Masih adalah seorang yang merupakan :
1. Raja-raja terdahuliu yang dianggap “bangkit” dari kuburnya, antara lain : Daud Yesekhiel, Yosafat, atau
2. Nabi yang “dibangkitkan”, misalnya Elia atau Elisa
3. (Harus) Keturunan Daud dan Sulaiman

Disamping tiga kriteria tersebut, bangsa Israel juga mempunyai penghayatan bahwa kelahiran seorang pahlawan(Juru Selamat) haruslah lahir dari seorang perawan, sebagaimana pahlawan-pahlawan bangsa terdahulu yang juga terlahir dari seorang perawan


Yesus Keturunan Daud?
Bibel selalu mengatakan bahwa Yesus adalah anak Daud, Nubuat tentang keturunan Daud yang akan berkuasa antara lain:II Samuel 7:12 danITawarikh 17:11-12

“Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan tahta kerajaanya untuk selama-lamanya”.

Demikian pula Kisah Para Rasul 2:30
“......Bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas tahtanya”

Padahal. Dengan garis keturunannya(silsilah), terbukti bahwa Yesus bukan keturunan Daud, karena Maryam bukanketurunan Daud. Yang merupakan keturunan Daud adalah Yusuf, yang oleh Bibel disebut sebagai tunangan Maria(Maryam), Silsilah itu sendiri juga mengandung perbedaan. Matius (I:6-16) menurut 28 orang sedangkan menurut Lukas (3:23-31) 43 orang. Jadi terdapat selisih 15generasi. Perhatikan silsilah Yesus pada lampiran.

Lantas mengapa Bibel membuat kekeliruan seperti itu? Sejarah menyatakan bahwa bangsa Israel merasa dirinya sebagai “bangsa pilihan” telah berabad-abad mengalami penindasan dan penjajahan bangsa-bangsa Babilonia, Yunani, Siria dan Romawi. Oleh karena itu mereka selalu terkenang pada jaman keemasan di bawah kepemimpinan Daud dan berharap datangnya “Raja Israel” dari keturunan Daud yang akan melepaskan mereka dari kesengsaraan.

Jelas bahwa pengikatan Isa-Yusuf-Daud adalah rekayasa untuk melegitimasi bahwa Yesus adalah keturunan Daud, Al Masih yang dinanti-nantikan sebagai Juru Selamat.


YESUS DAN KONTROVERSI KELAHIRANNYA
Yesus dalam tradisi sejarah umat Islam sebenarnya adalah Isa Al Masih putra Maryam. Sebutan “Isa” (dalam bahasa Arab) berasal dari bahasa Ibrani dari kata “Esau”. Dalam bahasa latin nama itu menjadi “Yesus”. Munculnya nama Yesus terjadi pada peristiwa pengadilan Isa Al Masih oleh mereka yang hadir dengan menambahkan huruf “J” pada awal dan “S” pada akhir kata “Essau” sehingga menjadi Yesus. Nama Yesus baru populer pad abad ke-2. Populernya nama Yesus akhirnya menenggelamkan nama asli Esau dikalangan Kristen. Sedangkan Al Qur’an dan umat Islam tetap mempertahankan nama Esau(Isa dalam dialek Arab).

Sedangkan kata Masyiakh. Messiah, atau mesyah berasal dari bahasa Arab dari kata masaha dengan tiga huruf mati yang dikandungnya yaitu:m-s-h yang berarti mengusap. Dalam perkembangan selanjutnya orang Yunani mengubah sebutan Messiah bagi Isa menjadi Kristos yang berarti disiram dengan minyak (diurapi). Oleh orang Eropa. Yesus disebut Christus atau Kristus, yaitu Sang Penyelamat atau Sang Penebus Dosa.

Perdebatan Seputar “Ayah” Yesus
Keajaiban kelahiran Yesus ke dunia menjadi bahan aktual dalam diskusi. Sebagian ada yang mengatakan bahwa Yesus itu darah daging Yusuf tunangan Maria(Mayam). Oleh karena itu –seperti sudah saya jelaskan (kekeliruannya) di depan –Yesus memiliki silsilah dari Yusuf, dengan nenek moyang Daud. Bibel sendiri rupanya masih bingung terhadap status “ayah” Yesus. Pada suatu kesempatan Yusuf itu di akui sebagai tunangan Maryam (Matius I:18). Tapi dilain kesempatan juga di akui sebagai suami Maryam (Matius I:19). Tetapi persoalan ini, sebagian orang Yahudi sangat ekstrem dengan menuduh bahwa Yesus adalah anak Haram, hasil hubungan gelap Maryam dengan Yusuf.

Sebagian lagi ada yang berpendirian bahwa Yesus itu dilahirkan secara murni suci, tanpa campur tangan (unsur jantan) manusia, Oleh karena itu Yesus adalah “anak Tuhan”. Tetapi pihak yang berpendapat demikian juga bertentangan dalam memahmi dan menafsirkan kata “anak Tuhan” tersebut. Di satu pihak memahaminya secara harfiyah (literal), bahwa Yesus adalah anak asecara “biologis”, yakni anak yang kejadiannya memerlukan campur tangan Tuhan secara langsung kepada Maryam melalui ruh yang suci.

Pemikiran tersebut nantinya melahirkan konsep ketuhanan”Trinitas”:Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Suci. Akan tetapi sebagian pihak memahaminya secara kiasan (metafora). Bahwa anak bukan dalam pengertian “biologis” atau nasab, melainkan kiasan saja. Pendapat seperti ini didasarkan oleh adanya penyebutan anak yang bukan hanya kepoada Yesus, sebagaimana pejelasan Bibel dibawah ini:

“Maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-pwempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.”(Kejadian 6:2)

“pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka.”(Kejadian 6:4)

“Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan; Ia berkata kepadaku: AnakKu engkau! Engkau telah kuperanakkan pada hari ini.”(Mazmur 2:7)

“Denga menangis mereka akan datang dengan, dengan hiburan aku akan membawa mereka; Aku akan meminpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata,dimana mereka tidak akan tersandung;sebab Aku telah menjadi bapa Israel. Efraim adalah anak sulungku.”(Jeremia 31:9).

“Anak Eros, anak Set, Anak Adam, Anak Allah.”(3:38).
“Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.”(Roma 8:14)
“Bernahagialah orang yang membawa damai, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah.”(Matius 5:9).
“Aku sendiri telah berfirman;”Kamu adalah Allah, dan anak-anak yang Maha Tinggi kamu sekalian.”(Mazmur 82:6)

Dari paparan ayat-ayat tersebut diatas, jelaslah bahwa istilah “anak Allah” adalah ungkapan khas orang Yahudi kepada umatnya, dan jumlahnya banyak, bukan hanya Yesus.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Islam Tentang Isa dan maryam
Islam dengan tegas menolak semua tuduhan yang tidak benar mengenai Maryam dan putranya. Islam bahkan menjunjung tinggi keduanya. Marilah kita telaah penjelasan Allah SWT dalam al Qur’an:

“Dan ceritakanlah Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir dari mereka; lalu kami mengutus ruh kami (Jibril) kepadanya, maka ia menjelma dihadapannya manusia yang sempurna. Maryam berkata; Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa. Ia (Jibril) berkata:Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci. Maryam berkata: Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorangpun manusia menyentuhku dan aku bukan seorang pezina. Jibril berkata: Demikianlah, Tuhanmu berfirman: Hal itu mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adal;ah suatu perkara yang sudah diputuskan. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ketempat yang jauh.”(Maryam 19:16-22)

“Dan ( ingatlah) ketika malikat(Jibril) berkata Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).”(Ali Imron/3-42)

“Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amatt munkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina. Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata; Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih didalam ayunan? Berkata Isa: Sesungguhnya aku ini hamba allah, Dia memberiku Al Kitab(Injil) dan Dia menjadikan aku Nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan )zakat selma aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, , dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa Putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bgi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu , maka Dia hanya berkata kepadanya:Jadilah, maka jadi ia. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian, Ini adalah jalan yang lurus.”(Maryam/19:27-36)


SEJARAH NATAL
Kata natal berasal dari bahasa latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa Al Masih –yang mereka sebut Tuhan Yesus.

Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April, atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebuit akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus(Natal)


Kelahiran Yesus Menurut Bibel
Untuk menyibak tabir natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1,10,11(Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus)

Lukas 2:1-8
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orag di seluruh dunia.
Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing dikotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang brnama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud –supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung.
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya didalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
Didaerah itu ada gembala-gembala yang tinggsl di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

Jadi, menurut Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan kaisar Agustus yang sdaat itu yang sedang melaksanakan sensus penduduk(7M=579 Romawi). Yusuf, Tunangan Maryam ibu Yesus berasal dario Betlehem,maka mereka bertiga ke sana, dan lahirlah Yesus Bethlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya dalam palungan(tempat makana sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.

Menurut Matius 2:1, 10,11
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem.
Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masuklah mereka kedalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibunya.

Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintah tahun 37SM-4M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang majusi dari timur.

Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1,10,11)) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengan bintang-bintang dilangit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padng rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalh musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal tidak mustahil.

Bagi yang memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran, kitab suci Al Qur’an telah memberi jawaban tentang kelahiran Yesus(Isa alaihissalam).

“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata:”Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah:”Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugrkan pohon kurma yang masak kepadamu.”(Surat Maryam:23-25)

Jadi menurut Al Qur’an Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S.Peak, dalam Commentary on the bible –seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi(hal 23):Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan :Agustus-September.

Sementara Uskup Barns dalam Rise of Christianity –seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut:

(Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Betlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak dimmusim dingin di saat suhu di negeri pegunungan Yudea amat rendah sekali sehingga saljumerupakan hal yang tidak mustahi. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diteroma penetapannya kira-kira tahun 3000 Masehi)


Pada Tahun Berapa Yesus Lahir?
Umat Kriste beranggapan bahwa Yesus di lahirkan pada tahun 1, karen penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dandisesuaikan dengan tahun kelahira Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (Telah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus jadi antara tahun 27 Sebelum Masehi-14 Sesudah Masehi. Sedangkan Matius 2:1(juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi-4 Sesudah Masehi.

Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupaun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwani-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 Sesudah Masehi, Antara lain kita kutip buku tulisan Rev.Dr.Charles Franciss Petter, MA, B.D, S.T.M. yang berjudul , The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:

(Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diakui bahwa Herodes telah mati 4tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pemunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus yang masih bayi yang katanya bakal jadi raja orang-orang Yahudi, maka jelaslah tanggal lahir Yesus harus di geser ke belakang, paling sedikit 4tahun sebelum masehi. Masa kini pra sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun ke belakang tahun masehi. Kesulitan menentukan tanggasl kelahiran Yesus, kehidupannya, dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalamgulungan-gulungan Essene(yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhannannya juga harus dibangkitkan kembali).

Jadi sampai hari inipun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan.


Asal Usul Perayaan Natal 25 Desember
Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupaun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.

Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katholik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari up[acara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke -4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.

Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi pewnganut agam Katholik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pagannya, apalgi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun=matahari; day=hari) yaitu kelahiranDewa Matahari 25 Desember.

Maka supaya agama Katholik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/penyembah berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahar) dengan kelahiran Son Of God(Anak Tuhan=Yesus).

Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan pertama, hari Minggu(Sunday=hari matahari) dijadikan sebagai pengganti hari sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu.

Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga,membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung dewa matahari.

Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama katholik pada abad ke-4 Masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katholik. Inila prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh kaisar Konstantin dengan agama paganisme politheisme nenek moyang.

Demikian asal usul Christmas atau Natalyang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.

Darimana kepercayaan paganisme politheisme mendapat ajaran tenteng dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember?

Mari kita telusuri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan paganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno didalam kekuasaan raja Nimrod(Namrud)

H.W. Armstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, California USA,1994, menjelaskan;

Namrud cucu Ham, anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan msyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew(Ibrani) berasal dari kata “marad”yang artiya:”Dia membangkang atau Murtad antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”

Namun usia Namrud tidak sepanjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati Semiramis menyebarkan ajaran, bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon”Evergreen”yang tumbuh dari sebatang kayu mati.

Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meinggalkan bingkisan yang digantungkan diranting-ranting pohonitu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal usul pohon Natal.

Lebih lanjut Semiramis dianggap sebgai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai “anak suci dari surga”

Putaran jaman menyatakan bahwa penyembah berhala versi Babilonia ini berubah menjadi “Mesiah palsu”, berupa dewa “Ba-al” anak dewa Matahari dengan obyek penyembahan “ibu dan Anak”(Semiramis dan Namud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di Mesir berupa “Isis dan Osiris”, di Asia bernama “Cybele dan Deoius”, di Roma disebut “Fortuna dan Yupiter”. Bahkan di yunani, “Kwam In” di cina, jepang dan Tibet, India , Persia , Afrika, Eropa, dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa “Madonna” dan lain-lain.

Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian(salib) dan dipercaya sebagai juru selamat(Penebus Dosa):

1. Dewa Mithras (Mitra) di iran, yang juga diyaklini dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian, dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini.
2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan mengasai 12 bintang/planet.
3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa penduduk asli tanah kan’an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.
5. Dewa Ra, sembahan orang-orang mesir kuno; Kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan di peringati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat.

Demikian juga Serapsis, Attis, Isis, Horus, Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele, dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawanpada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antar lain Zorates (bangsa Persia0 dan Fo Hi(bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Soluius, Aristonicus, Tibarius, Grocecus, Yupiter, Minersa, Easter.
Jadi, konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember, disalib/dibunuh kemudian dibangkitkan, sudah ada sejak zaman purba.

Konsep/dogma agama bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi, dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat romawi karena mereka telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah kebohongan yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada jemaat di Roma:

Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?(Roma3:7)

Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu, Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:

Jawab Yesus kepada mereka : Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan mmakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang”. (Matius 24:4-5).

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Pandangan Bibel Tentang Upacara Natal

Untuk mengetahui pandanganBibel tentang perayaan Natal yang diwarisi dari tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4

“Beginilah firman Tuhan: “Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda dilangit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebangdari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya tidak goyang.”

Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal, yaitu melarang orang Kristen mengikutikebiasaan bangsa-bangsa peyembah berhala.

Selanjutnya mari kita simak penjelasan dalam Yeremia 10:5.

“Berhala itu sama seperti orang-orangan dikebun mentimun. Tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baikpun dia tidak dapat.”

Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal

1. Cztolic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Christmas:”Natal bukanlah upacara gereja yang pertama.......melainkan ia diyakini berasal dari mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”
Dalam buku yang sama, tentang “Natal Day” dinyatakan sebagai berikut:
“Didalam kitab suci tidak ad a seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Fir’aun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”

2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:
“Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan bibel juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”

3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944 menyatakan:
“Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut....”(Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus)...Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-14 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus”.


PANDANGAN TIGA AGAMA TENTANG YESUS

Yahudi
1. Yesus lahir dari perbuatan zina; mengaku menjadi Mesias yang dinantikan bangsa Israel.
2. Yesus layak mati disalib sebagai hukuman terhadap pengakuaanya sebagai Mesias.

Kristen
1. Yesus adalah Tuhan putra, pribadi kedua Tuhan.
2. Yesus mengalami kematian di kayu salib untuk menebus dosa warisan umat manusia.

Islam
1. Yesus lahir karena ketentuan Allah (kalimat Allah), dilahirkan ibundanya, Siti Maryam binti Imran dalam keadaan suci (fitrah)
2. Yesus adalah salah seorang utusan Allah, bukan Tuhan, sebagaimana penjelasan surat Al Maidah/5:73.
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwasannya Allah salah satu dari tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang kafir diantara mereka akan tertimpa siksaan yang pedih.”.
3. Yesus diselamatkan Allah dari kematian di kayu salib.

MENATA SIKAP

Dengan menyadari segala kekeliruan dogma seperti yang telah saya paparkan diatas, maka sepantasnya jika kita memperbaharui keyakinan kita. Pertama, bahwa Yesus bukan “anak Tuhan”, dan bukan “Tuhan” itu sendiri. Kedua, Yesus (Isa Al Masih putra Maryam), tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember. Penetapan kelahiran beliau pada tanggal tersebut hanyalah hasil adopsi ajaran paganisme politheisme.

Ketiga, sikap toleransi terhadap agama-agama bukan berarti meyakini, apalagi mengikuti, ajaran agama-agama tersebut. Maka, selalu relevan untuk memahami Fatw Majelis Ulama Indonesia tentang Perayaan Natal Bersama (lampiran-I).

Keempat, oleh karena itu, keyakinan bahwa “25 Desember adalah hari lahir Tuhan Yesus”, yang terbukti batal itu, tidak sah dijadikan propaganda toleransi. Artinya arti toleransi menjadi salah jika masuk pada wilayah membenaran keyakinan agama lain. Maka aplikasi dari sikap ini adalh bahwa umat Islam sama sekali tidak berhak ikut, bahkan menyambut atau berpartisipasi, terhadap perayaan natal yang dibesar-besarkan gaungnya setiap Desember.


Lampiran 1
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
Tentang Prerayaan natal bersama

Memperhatikan:
1. Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini disalah artikan oleh sebagian umat Islam dan disangka sama dengan umat Islam merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw.
2. Karena salah pengertian tersebut ada sebagian orang Islam yang ikut dalam perayaan Natal Dan duduk dalam kepanitian Natal.
3. Perayaan Natal bagi orang-orang Kristen adalah merupakan ibadah.

Menimbang:
1. Umat Islam perlu mendapat petunjuk yang jelas tentang Perayaan Natal Bersama.
2. Umat Islam agar tidak mencampuradukan aqidah dan ibadahnya dengan aqidah dan ibadah agama lain.
3. Umat Islam harus berusaha untuk menambah iman dan takwanya kepada Allah SWT.
4. Tanpa mengurangi usaha umat Islam dalam Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia.

Meneliti kembali: Ajaran-ajaran agama Islam, antara lain:
A. Bahwa Umat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan bergaul dengan umat agama-agama lain dalam masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah keduniaan, berdasarkan atas:

1. Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 13:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan Kami menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa(kepada Allah), sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

2. Al Qur’an surat Lukman ayat 15:
“Dan jika kedua orang tuamu memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang kamu tidak ada pengethuan tentang ini, maka janganlah kamu mengikutinya, dan pergaulilah keduanya di dunia ini dengan baik. Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu, kemudian kepadaKulah kembalimu, maka akan kuberitakan kepadamu yang telah kamu kerjakan.”

3. Al Qur’an surat Mumtahanah ayat 8:
“Allah tidak melarang kamu (umat Islam) untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang (beragama lain)yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”

B. Bahwa uamt Islam tidak boleh mencampuradukkan agamanya dengan aqidah dan peribadatan agama lain, berdasarkan:

1. Al Qur’an surat Al Kafirun ayat 1-6:
“Katakanlah: hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamau dan untukkukah agamaku.

2.Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 42:
“”Dan janganlah kamu campur-adukkan yang hak dengan yang bathil, dan jangan kamu sembunyikan yang hak itu, sedangkan kamu mengetahuinya.”

C. Bahwa umat Islam harus mengakui kenabian dan kerasulan Isa Al Masih bin Maryam sebagaimana pengakuan mereka kepada nabi dan rasul yang lain, berdasarkan ayat:

1. Al Qur’an surat Maryam ayat 30-32:
“Berkata Isa: Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab(Injil) dan Dia menjadikan aku seorang seorang Nabi. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan sholat dan menunaikan zakat selamaaku hidup (dan Dia memerintahkan aku)berbakti kepada ibuku(Maryam) dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”

2.Al Qur’an surat Al Maidah ayat 75:
“Al Masih putra Maryam itu hanyalah seorang rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul dan ibunya seorang yang sangat benar. Kedua-duanya biasa memakan makanan (sebagai manusia). Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (Ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaiman mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu)

3.Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 285:
“Rasul (Muhammad ) telah beriman kepada Al Qur’an yang telah diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman; semuanya beiman kepada Allah, malikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, dan rasul-rasulNya (mereka mengatakan): Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya dan mereka mengatakan: Kami mendengar dan kami taat. (Mereka berdoa) Ampunilah ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”

D. Bahwa barang siapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Al Masih itu anaknya, maka itu kafir dan musyrik, berdasarkan atas:

1.Al Qur’an surat Al Maidah ayat 72:
“Sesungguhnya telah kafir orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam. Padahal Al Masih sendiri berkata: Hai bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya sorga dan tempatnya ialah neraka, tidak adalah bagi orang zalim itu seorang penolong pun.”

2.Al Qur’an surat Al Maidah ayat 73:
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: Bahwa Allah itu adalah satu dari yang tiga(Tuhan itu adac tiga), padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang kafir itu akan disentuh siksaan yang pedih.”

3.Al Qur’an surat At Taubah ayat 30:
“Orang-orang yahudi berkata Uzair itu anak Allah dan orang-orang Nasrani berkata Al Masih itu anak Allah. Demikian itulah ucapan dengan mulut mereka, mereka meniru ucapan/perkataan oran-orang kafir yang terdahulu, dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling.”

E.Bahwa Allah pada hari kiamat nanti akan menanyakan Isa, apakah dia pada waktu di dunia menyuruh kaumnya agar mereka mengakui Isa dan ibunya (Maryam) sebagi Tuhan. Isa menjawab :Tidak. Hal itu berdasarkan atas Al Qur’an:

“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman; Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kp\epada manusia (kaumku): Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah? Isa menjawab: Maha Suci Engkau (Allah), tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengataknnya). Jika aku telah mengataknnya tentu Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku sedangkan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Eungkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau Perintahkan Kepadaku (mengatakannya), yaitu : Sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu dan aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada diantara mereka. Engkaulah pengawas dan saksi atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hambaMu dan jika Engkau mengampunkan mereka, maka sesungguhnya Engkau Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. 3 Al Maidah ayat 116-118)

F.Islam mengajarkan bahwa Allah SWT itu hanya satu berdasarkan atas Al Qur’an surat Al Ikhlas:

“”Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang segala sesuatu bergantung kepadaNya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun/sesuatu yang setara dengan Dia.”

G.Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang syubhat dan dari larangan Allah SWT untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan, berdasarkan atas:

1.Hadist Nabi dari Nu’man bin Basyir:
“Sesungguhnya apa-apa yang halal itu telah jelas dan apa-apa yang haram pun telah jelas, akan tetapi di antara keduanya itu banyak yang syubhat(sebagian halal sebagian haram), kebanyakan orang tidak mengetahui yang syubhat itu. Barangsiapa yang memelihara diri dari yang syubhat itu, maka bersihlah agamanya dan kehormatannya, tetapi barang siapa jatuh pada yang syubhat maka berarti ia telah jatuh kepada yang haram, misalnya semacam orang yang menggembalakan binatang di sekitar daerah larangan maka mungkin sekali binatang disekitar daerah larangan itu. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai larangan dan ketahuilah bahwa larangan Allah ialah apa-apa yang diharamkanNya (oleh karena itu yang haram jangan didekati).”

2.Kaidah Ushul Fikih
“Menolak kerusakan-kerusakan itu didahulukan daripada menarik kemaslahatan-kemaslahatan (jika tidak demikian sangat mungkin mafasid-nya yang diperoleh, sedangkan mashalih-nya tidak dihasilkan).”

Majelis Ulama Indonesia menfatwakan:
1. Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormati Nabi Isa as, akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari soal-soal yang ditegaskan diatas.
2. Mengikuti upacara Natal bersama bagi umat Isalam hukumnya haram.
3. Agar umat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan AllahSWT dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan perayaan Natal.

Jakarta, I Jumadil Awwal 1401 H
_____________________
7 M a r e t 1981 M

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. QS. 4 An-Nisaa':82

Maha Suci Allah dengan segala kekuasaan-Nya. Sungguh, apa-apa yang ditetapkan Allah, ada manfaat yng bisa diambil.

Jadi,,, 1 lagi bukti... Islam TERBUKTI BENAR!
DARI ILMIAH,,,, Islam terbukti Benar
DARI KITAB LAIN,,, Islam terbukti Benar

Segala puja & puji bagi ALLAH,,, Qur'an TERBUKTI Sepanjang Masa!

Qs.3 Ali Imran:85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

Amalan Yang Dianjurkan Sambut Bulan Ramadhan



Seorang ulama yang pernah menjabat sebagai ketua Al Lajnah Ad Da-imah Lil Buhuts wal Ifta’ (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) yaitu Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdillah bin Baz pernah ditanya:

“Apakah ada amalan-amalan khusus yang disyariatkan untuk menyambut bulan Ramadhan?”

Syaikh –rahimahullah- menjawab:

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling utama dalam setahun. Karena pada bulan tersebut Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan amalan puasa sebagai suatu kewajiban dan menjadikannya sebagai salah satu rukun Islam yaitu rukun Islam yang keempat. Umat islam pada bulan tersebut disyariatkan untuk menghidupkannya dengan berbagai amalan.

Mengenai wajibnya puasa Ramadhan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ ، وَحَجِّ البَيْتِ

Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji ke Baitullah.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 8 dalam Al Iman, Bab “Islam dibangun atas lima perkara”, dan Muslim no. 16 dalam Al Imam, Bab “Rukun-rukun Islam”)
Nabi ‘alaihimush shalaatu was salaam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa melakukan puasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 2014 dalam Shalat Tarawih, Bab “Keutamaan Lailatul Qadr”, dan Muslim no. 760 dalam Shalat Musafir dan Qasharnya, Bab “Motivasi Qiyam Ramadhan”)

Aku tidak mengetahui ada amalan tertentu untuk menyambut bulan Ramadhan selain seorang muslim menyambutnya dengan bergembira, senang dan penuh suka cita serta bersyukur kepada Allah karena sudah berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan. Semoga Allah memberi taufik dan menjadikan kita termasuk orang yang menghidupkan Ramadhan dengan berlomba-lomba dalam melakukan amalan shalih.

Berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan sungguh merupakan nikmat besar dari Allah. OIeh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memberikan kabar gembira kepada para sahabat karena datangnya bulan ini. Beliau menjelaskan keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan dan janji-janji indah berupa pahala yang melimpah bagi orang yang berpuasa dan menghidupkannya.

Disyariatkan bagi seorang muslim untuk menyambut bulan Ramadhan yang mulia dengan melakukan taubat nashuhah (taubat yang sesungguhnya), mempersiapkan diri dalam puasa dan menghidupkan bulan tersebut dengan niat yang tulus dan tekad yang murni.”

[Pertanyaan di Majalah Ad Da’wah, 1284, 5/11/1411 H. Sumber : Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 15/9-10]

***
Demikian penjelasan dari Syaikh Ibnu Baz -rahimahullah-. Dari penjelasan singkat di atas dapat kita ambil pelajaran bahwa tidak ada amalan-amalan khusus untuk menyambut bulan Ramadhan selain bergembira dalam menyambutnya, melakukan taubat nashuhah, dan melakukan persiapan untuk berpuasa serta bertekad menghidupkan bulan tersebut.

Oleh karena itu, tidaklah tepat ada yang meyakini bahwa menjelang bulan Ramadhan adalah waktu utama untuk menziarahi kubur orang tua atau kerabat (yang dikenal dengan “nyadran”). Kita boleh setiap saat melakukan ziarah kubur agar hati kita semakin lembut karena mengingat kematian. Namun masalahnya adalah jika seseorang mengkhususkan ziarah kubur pada waktu tertentu dan meyakini bahwa menjelang Ramadhan adalah waktu utama untuk nyadran atau nyekar. Ini sungguh suatu kekeliruan karena tidak ada dasar dari ajaran Islam yang menuntunkan hal ini.

Juga tidaklah tepat amalan sebagian orang yang menyambut bulan Ramadhan dengan mandi besar terlebih dahulu. Amalan seperti ini juga tidak ada tuntunannya sama sekali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lebih parahnya lagi mandi semacam ini (yang dikenal dengan “padusan”) ada juga yang melakukannya campur baur laki-laki dan perempuan dalam satu tempat pemandian. Ini sungguh merupakan kesalahan yang besar karena tidak mengindahkan aturan Islam. Bagaimana mungkin Ramadhan disambut dengan perbuatan yang bisa mendatangkan murka Allah?!

Begitu pula dengan maaf memaafkan menjelang ramadhan, ini pun suatu amalan yang tidak tepat. Karena maaf memaafkan boleh kapan saja. Lantas mengapa dikhususkan menjelang Ramadhan? Apa dasarnya?

Semoga dengan bertambahnya ilmu, kita semakin baik dalam beramal. Semoga Allah selalu memberikan kita ilmu yang bermanfaat, memberikan kita rizki yang thoyib dan memberi kita petunjuk untuk beramal sesuai tuntunan.

GHOSHOB

  Jika di pesantren, istilah ini sudah sangat familiar. Hanya saja pengertian dan prakteknya sesungguhnya ada perbedaan dari makna ghoshob s...