Senin, 24 Agustus 2015

7 Manfaat Unik Kantung Teh Celup Bekas & Kurangi 3 Kg Lemak Tubuh dalam 5 Hari dengan Jus Ajaib Ini


Kantung teh untuk mata
Banyak yang sudah mengetahui manfaat teh : untuk mengobati kanker, menurunkan berat badan, mengatasi susah tidur dan masih banyak lagi.
Kandungan zat tanin dalam teh juga diketahui dalam meredakan peradangan, berfungi sebagai antioksidan hingga mengurangi bengkak.

Tapi tahukan anda, jika kantung teh celup yang biasanya kita buang setelah meminum teh juga memiliki manfaat unik?
Simaklah beberapa kegunaan kantung teh celup yang sudah diseduh berikut ini:

1. Meredakan kulit yang terbakar matahari (sun burn)
Kulit yang terbakar akibat sinar matahari yang berlebihan memang tak menyenangkan. Hal ini membuat kulit terasa perih dan sangat sensitif jika disentuh.
Untuk meredakannya, gunakan kantung teh celup dingin dan kompreskan di area kulit yang terbakar agar rasa perih segera berkurang.
Anda juga dapat mencelupkan kantung teh ke dalam air mandi dan membilas area terbakar dengan air tersebut.

2. Membuat rambut berkilau
Celupkan kantung teh celup yang sudah terpakai ke dalam air bilasan rambut anda agar rambut terlihat semakin berkilau dan halus. Lakukan hal ini jika anda berambut gelap.

3. Scrub wajah teh hijau
Tidak banyak yang mengetahui bahwa daun teh hijau kering di dalam kantung teh celup memiliki khasiat untuk wajah anda, baik pria maupun wanita.
Caranya, setelah kantung dicelupkan, sisihkan dan tunggu sampai ia menjadi hangat dan tidak terlalu panas. Siapkan mangkuk kecil dan buka atau robek kantung teh, kemudian keluarkan isinya ke dalam mangkuk.
Beri satu sendok makan madu dan tepung beras secukupnya. Aduk hingga merata dan siap untuk dioleskan ke wajah sebagai scrub.
Gosok perlahan di muka anda dan biarkan sekitar 5 menit kemudian dibilas bersih dengan air. Scrub ini bertujuan sebagai exfoliating atau untuk menghilangkan sel-sel kulit mati.
Selain itu, kandungan madu dan tepung beras bertujuan untuk menghaluskan dan juga menghilangkan noda bekas jerawat.

4. Mengatasi kantung mata dan mata lelah
Jika mata anda terasa lelah dan berkantung akibat kegiatan harian yang padat maupun kurang tidur, kantung teh dapat menjadi solusi.
Caranya, celupkan kantung teh yang sudah terpakai ke dalam air es hingga menjadi cukup dingin. Kompreskan pada area sekitar mata dan diamkan beberapa menit.
Mata anda akan menjadi lebih segar dan dengan melakukan hal ini secara rutin, niscaya kantung mata anda akan hilang.

5. Mengobati bisul
Kompres bisul dengan kantung teh celup bekas selama kurang lebih 15 menit dan biarkan kering dengan sendirinya.
Lakukan hal ini secara rutin. Setelah beberapa hari, bisulpun akan lenyap.

6. Membersihkan noda pada kaca hingga alat masak
Gunakan sisa cairan dari kantung teh celup sebagai bahan pembersih noda pada kaca atau cermin, hingga lemak pada alat masak.
Caranya cukup mudah, teteskan sisa air teh yang masih ada pada noda, gosok dan bilas.

7. Mengurangi bau tak sedap dalam lemari pendingin
Letakkan kantung teh celup bekas di dalam lemari pendingin anda. Dengan begitu, dengan sendirinya bau tak sedap akan diserap oleh kantung teh.
Setelah menyimak paparan diatas, semakin jelas bahwa manfaat teh tidak hanya untuk diminum, tetapi juga untung mengatasi berbagai masalah sehari-hari.
Oleh sebab itu, mulailah mengonsumsi dan memanfaatkan teh sekaligus kantungnya sebagai bagian penting dalam gaya hidup sehat anda.



Kurangi 3 Kg Lemak Tubuh dalam 5 Hari dengan Jus Ajaib Ini

Jus ajaib pembakar lemak

Jus yang hanya berbahan dasar tiga bahan alami ini terbukti mampu membantu menghilangkan lemak di tubuh (yang membuat anda tidak percaya diri) hingga 3 kg hanya dalam waktu 5 hari. Jus ini juga bisa membakar kalori, menguras racun dan mengurangi cairan berlebih dari dalam tubuh anda. Namun agar semuanya bekerja secara maksimal dan sesuai dalam jangka waktu yang ditentukan, maka anda harus mengonsumsi jus ini secara teratur, disamping tambahan vitamin dan mineral yang diperlukan.


Penasaran, bahan – bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat jus ajaib pembakar lemak ini? Berikut yang perlu anda siapkan:

1. Satu gelas air putih
2. Satu buah lemon
3. Satu ikat peterseli (seledri)

Peterseli atau seledri kita pilih disini karena mengandung antioksidan melimpah seperti beta karoten, zeaksantin, dan vitamin C, E dan K. Cincang sampai halus peterseli yang sudah anda siapkan tersebut, kemudian peras jus lemon kedalam segelas air. Campurkan peterseli kedalam gelas jus lemon yang sudah anda peras tadi dan aduk – aduk hingga merata.


Cara mengonsumsinya, cukup minum jus ini pada saat perut masih kosong selama lima hari berturut – turut dan harus teratur. Setelah mengonsumsinya selama lima hari, istirahatkan untuk tidak minum jus selama 10 hari.

Selain mengurangi lemak dalam tubuh, Manfaat lain dari minum campuran jus lemon dan peterseli ini juga dapat:

- Mengobati infeksi saluran kemih
- Dapat mengurangi peradangan dan meringankan sakit bagi penderita Rheumatoid Arthritis (Peradangan sendi kronis)
- Menghambat pertumbuhan tumor dan menyeimbangkan karsinogen.
- Melancarkan menstruasi pada wanita

Karena jus ini dapat merangsang aliran menstruasi, maka ada beberapa pantangan yang harus diperhatikan, diantaranya:

- Jus ini tidak boleh diminum oleh wanita yang sedang hamil.
- Jus ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu yang menyusui, karena mengonsumsi peterseli dalam jumlah yang banyak sekaligus dapat mempengaruhi air susu ibu.
- Jangan minum jus ini jika anda menderita penyakit ginjal.
- Jangan konsumsi jus ini jika anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah.

By Imran Djau

Kamis, 20 Agustus 2015

Raih Kemuliaan dengan Berbakti pada Orangtua


BERBAKTI kepada keduanya merupakan perintah utama ajaran Islam. Allah Ta’ala sampai mengulang-ulang perintah ini di dalam Al-Qur’an setelah perintah mentauhidkan-Nya:

وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapakmu.” (An-Nisa [4]: 36).

Pada ayat yang lain juga Allah Ta’alategaskan. “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (Al-Isra` [17]: 23).

Dari dua ayat di atas, kita dapat pahami bahwa birrul walidain (berbakti kepada ibu dan bapak) adalah perkara utama. Berbakti kepada kedua orangtua bisa diwujudkan dengan cara senantiasa mengasihi, menyayangi, mendoakan, taat dan patuh, melakukan hal-hal yang membahagiakan hati serta menjauhi hal-hal yang tidak disukai oleh mereka. Inilah yang dimaksud dengan birrul walidain.

Karena berbakti kepada ibu dan bapak adalah perintah utama, maka hukumnya jelas, berbaktinya seorang anak kepada Orangtuanya adalah hak yang Allah berikan kepada ibu dan bapaknya. Jadi, manakala ada seorang anak yang tidak berbakti kepada ibu bapaknya, maka baginyaadalah dosa besar, meskipun alasan tidak berbaktinya itu karena dalam rangka taat kepada Allah Ta’ala.

Suatu ketika datang seseorang lalu berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, saya ingin ikut berjihad, tapi saya tidak mampu!” Rasulullah bertanya, “Apakah orangtuamu masih hidup?” Orang itu menjawab,“Ibu saya masih hidup.”

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallammenjelaskan: “Temuilah Allah dengan berbakti kepada kedua orangtuamu (birrul walidain). Jika engkau melakukannya, samalah dengan engkau berhaji, berumrah dan berjihad.” (HR. Thabrani).

Dalam hadits lain disebutkan, “Bersimpuhlah kau di kakinya (orangtuamu), di sana terdapat surga.”

Boleh Tidak Taat Dalam Hal Kemusyrikan

Allah Ta’ala dan Rasul-Nya hanya membolehkan seorang anak tidak taat kepada ibu bapaknya dalam hal kemusyrikan dan kemaksiatan. Tetapi perintah berbakti kepada ibu bapak ini tetap berlaku sekalipun orangtua dalam kondisi musyrik. Sekalipun Allah Ta’ala memberikan ketetapan bahwa tidak wajib hukumnya taat kepada Orangtua dalam hal kemusyrikan. Tetapi, berbakti kepada keduanya, tetap sebuah kewajiban yang tak bisa ditawar-tawar.

وَإِن جَاهَدَاكَ عَلى أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفاً وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu menaati keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS: Lukman [31]: 15).

Suatu riwayat menyebutkan bahwa ayat tersebut turun berkaitan dengan peristiwa yang dialami seorang sahabat bernama Sa’ad bin Abi Waqashradhiyallahu ‘anhu. Ketika Sa’ad masuk Islam, ibunya tidak setuju, bahkan mengancam untuk tidak makan tidak minum hingga Sa’ad melepaskan keimanannya. Ancaman itu ternyata benar-benar dilakukan oleh sang ibu, hingga kesehatan ibunya menurun dan berada dalam kondisi kritis.

Pada saat kritis seperti itu, Saad bin Abi Waqash radhiyallahu ‘anhuberkata dengan lembut kepada ibunya, “Ketahuilah wahai Ibu, demi Allah, seandainyaIbu mempunyai seratus nyawa dan nyawa itu keluar satu persatu dari tubuh Ibu, niscaya aku tidak akan meninggalkan agama ini, walau apa pun yang terjadi. Aku tidak akan peduli dengan segala ancaman Ibu!”

Dengan demikian dapat dipahami secara keseluruhan bahwa berbakti kepada ibu bapak adalah kewajiban utama seorang anak setelah menunaikan kewajiban utamanya kepada Allah Ta’ala. Seorang anak hanya boleh tidak taat kepada orangtua bila mereka mengajak kepada kemusyrikan dan kemaksiatan. Namun berbakti dan berbuat ma’ruf kepada keduanya tetaplah satu kewajiban.

Keutamaan Berbakti Kepada Orangtua

Bukhari dan Muslim meriwayatkan, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhupernahbertanya kepada Rasulullah tentang perbuatan apa yang paling disenangi oleh Allah.

Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua ibu bapak.”

Lalu dia bertanya kembali, “Kemudian apalagi ya Rasulullah.”

Beliau menjawab, “Berjuang di jalan Allah.”

Artinya, siapa berbakti kepada Orangtuanya dengan sebaik-baiknya, maka jelas surga ada di hadapannya. Betapa tidak?
Lihatlah, hadits ini menunjukkan berbakti kepada orangtua lebih utama nilainya daripada jihad fii sabilillah (berjihad/berperang di jalan Allah). Sementara kita tahu, jihad fii sabilillahadalah jalan pintas menuju surga-Nya. Maka tentu saja berbakti kepada orangtua akan mendapat balasan surga yang lebih baik.

Perlu diketahui pula, kemuliaan untuk orang yang berbakti kepada orangtuanya tidak hanya saja diberikan kelak di akhirat, namun juga sudah ditampakkan sejak di dunia. Hal ini bisa dilihat dari kisah Uwais Al-Qarni, seorang Muslim dari Yaman yang sangat taat dan berbakti kepada ibunya.

Uwais belum pernah berjumpa dengan Rasulullah, namun karena begitu berbaktinya dia kepada orangtuanya, sehingga Allah mencintai dia, dan kecintaan kemuliaan Uwais sampai ke telinga Rasulullah. Tapi suatu saat Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu bertutur bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Telah datang ke negeri ini Uwais Al-Qarni, dari desa atau kabilah Murad dan Qaran. Semula ia terkena penyakit belang, lalu sembuh. Ia sangat mencintai dan berbakti kepada ibunya. Kalau bersumpah dan berdoa kepada Allah pasti dikabulkan. Jika kalian mau, mohonlah kepadanya, agar ia memintakan ampun buat kalian.” (HR. Muslim).

Bayangkan, sahabat sekelas Umar diberikan anjuran untuk memuliakan seorang Uwais Al-Qarni. Seorang Muslim yang belum pernah beliau temui dan belum pernah sekalipun turun ke medan jihad. Tetapi, inilah satu bukti bahwa siapa yang benar-benar berbakti kepada ibu bapaknya, kemuliaan adalah pakaian yang layak disandangnya.

Secara logika, boleh jadi kita tidak disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana Uwais telah disebutkan dihadapan para sahabat utama sebab Rasulullah telah meninggalkan kehidupan fana ini. Tetapi, bukan tidak mungkin Allah Ta’ala akan mencatat siapa saja yang berbakti kepada Orangtuanya sebagai seorang Muslim yang dibanggakan di hadapan para malaikat-Nya, Insya Allah.

Dengan demikian sungguh indah balasan atau keutamaan dari berbakti kepada kedua Orangtua. Sayangnya, banyak manusia yang melalaikannya. Padahal, ridha Allah Ta’ala ada pada ridha ibu dan bapak. “Keridhaan Allah seiring dengan/dalam keridhaan ibu bapak, dan kemurkaan-Nya seiring dengan/dalam kemarahan ibu bapak.” (HR. Turmudzi).

Jadi, berbaktilah kepada Orangtua dengan sebaik-baiknya. Niscaya ridha Allah Ta’ala adalah balasan utamanya. Paling tidak, jangan pernah sampai lupa untuk mendoakan keduanya kala kita berdoa(QS. 17: 24).Wallahua’lam.*/ Imam Nawawi, diambil dari al-Qalam

Rep: Imam Nawawi

Atheis bertanya "Siapa yang menciptakan Allah?" Pemuda Ini Menjawab hingga Atheis tak berkutik


Ada seorang Atheis yg memasuki sebuah masjid, dia mengajukan 3 pertanyaan yg hanya boleh dijawab dengan akal. Artinya tidak boleh dijawab dengan dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, jika menggunakan dalil (naqli) maka justru diskusi ini tidak akan menghasilkan apa-apa...

Pertanyaan atheis itu adalah:

1. Siapa yg menciptakan Allah?? Bukankah semua yg ada di dunia ada karena ada penciptanya?? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya??

2. Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air?? Bukankah itu janji Allah di Syurga?? Jangan pakai dalil, tapi pakai akal....

3. Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka?? Bukankah neraka juga dari api??

Tidak ada satupun jamaah yg bisa menjawab, kecuali seorang pemuda.

Pemuda itu menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis :

1. Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal?? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4 adalah 2+2?? Atheis itu diam membisu..

"Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yg Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan??"

2. Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu?? Jika anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Syurga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air??

3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda itu menjawab : "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah..dan pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga..lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar?? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yg sama, sebagaimana Syetan dan Api neraka??

Sang athies itu ketiga kalinya terdiam...

Sahabat, pemuda tadi memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak semua pertanyaan yg terkesan mencela/merendahkan agama kita harus kita hadapi dengan kekerasan. Dia menjawab pertanyaan sang atheis dengan cerdas dan bernas, sehingga sang atheis tidak mampu berkata-kata lagi atas pertanyaannya..

Itulah pemuda yg Islami, pemuda yg berbudi tinggi, berpengtahuan luas, berfikiran bebas...tapi tidak liberal... tetap terbingkai manis dalam indahnya Aqidah...

Ada yg berkata bahwa pemuda itu adalah Imam Abu Hanifah muda. Rahimahullahu Ta'ala...

Wallahu 'alam bissawaab.....

Kamis, 06 Agustus 2015

Hati-Hati Buat Para Wanita, Jangan Lakukan Hal Berikut Ketika Haid!


Sharing untuk para wanita .
Untuk jaga-jaga agar hal yang tidak kita inginkan.

1.Jangan minum air es,air soda,dan kelapa saat haid.
2.Jangan keramas karena pori kepala sedang terbuka pada saat haid karena bisa menyebabkan sakit kepala (kena angin kepala), sangat berbahaya efek ini bisa di rasakan saat muda dan saat tua nanti.
3.Jangan makan mentimun saat sedang haid karena getah yang ada pada mentimun bisa menyebabkan haid tersisa di dinding rahim.
4.Selain itu saat sedang haid, tubuh tidak boleh terbentur, terjatuh dan terpukul oleh benda keras terutama bagian perut karena bisa menyebabkan muntah darah, rahim bisa terluka.
Riset membuktikan, minum es saat haid bisa menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim, setelah 5-10 tahun dapat menyebabkan "KISTA & KANKER RAHIM". Tolong info ini disebarkan ke banyak wanita baik ibu, istri, anak putri kita, maupun temana wanita, sebagai kepedulian kita terhadap sesama.

Sayangi wanitamu. Indahnya Berbagi...Jangan putus dikamu ya... 1 x kiriman saja mungkin kamu sudah menyelamatkan 1 orang wanita, semoga bermanfaat bagi para wanita.

GHOSHOB

  Jika di pesantren, istilah ini sudah sangat familiar. Hanya saja pengertian dan prakteknya sesungguhnya ada perbedaan dari makna ghoshob s...