Minggu, 26 Juni 2016

SEJARAH KETUPAT

 Adalah Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa. 


Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu bakda Lebaran dan bakda Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran.

Arti Kata Ketupat.

Dalam filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.
Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.
Laku papat artinya empat tindakan.

Ngaku Lepat.

Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang jawa.
Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.

Laku Papat.

1. Lebaran.
2. Luberan.
3. Leburan.
4. Laburan.

Lebaran.
Sudah usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. 

Luberan.
Meluber atau melimpah, ajakan bersedekah untuk kaum miskin.
Pengeluaran zakat fitrah.

Leburan.
Sudah habis dan lebur. Maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

Laburan.
Berasal dari kata labur, dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding.
Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.

FILOSOFI KUPAT - LEPET

KUPAT
Kenapa mesti dibungkus janur? 
Janur, diambil dari bahasa Arab " Ja'a nur " (telah datang cahaya ). 
Bentuk fisik kupat yang segi empat ibarat hati manusia.
Saat orang sudah mengakui kesalahannya maka hatinya seperti kupat yang dibelah, pasti isinya putih bersih, hati yang tanpa iri dan dengki.
Kenapa? karena hatinya sudah dibungkus cahaya (ja'a nur). 

LEPET
Lepet = silep kang rapet.
Mangga dipun silep ingkang rapet, mari kita kubur/tutup yang rapat.
Jadi setelah ngaku lepat, meminta maaf, menutup kesalahan yang sudah dimaafkan, jangan diulang lagi, agar persaudaraan semakin erat seperti lengketnya ketan dalam lepet.

Betapa besar peran para WALI dalam memperkenalkan/ da'wah  agama.

LAILATUL QODAR

 Makna dan Pengertian.


1. ARTINYA:

- Lailah: Malam
- Al-Qodar: Kepastian atau kemuliaan.

Jadi arti dari Lailatul Qodar (LQ) adalah: malam kepastian atau malam kemuliaan.

2. KEUTAMAANNYA

Keutamaan LQ telah disebutkan oleh Allah di dlm al-Qur'an secara khusus di dalam surat yang diberi nama surat al-Qadr.

Sababun nuzul surah al-Qadr adalah sebagaimana disebut dalam hadits yang dinukil oleh imam Ibn Katsir dalam kitab Tafsirnya dari hadits yang diriwayatkan oleh imam Ibn Abi Hatim:

عن علي بن عروة قال: ذكر رسول الله صلى الله عليه وسلم يوما أربعة من بني إسرائيل عبدوا الله ثمانين عاما لم يعصوه طرفة عين، فذكر أيوب وزكريا وحزقيل بن العجوز ويوشع بن نون.
Dari Ali bin Urwah dia berkata suatu hari Rasulullah SAW menyebutkan kisah empat orang dari Bani Israil yang beribadah kepada Allah selama 80 tahun dengan tanpa berbuat maksiat sekelip matapun, beliau sebut nama mereka: Ayyub, Zakaria, Hizqil bin Ajuz dan Yusa' bin Nun.

قال فعجب أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم من ذلك فأتاه جبريل فقال:
Para sahabat Rasulullah heran denagn kisah itu, maka datanglah Malaikat Jibril berkata:

يا محمد عجبت أمتك من عبادة هؤلاء النفر ثمانين سنة لم يعصوه طرفة عين فقد أنزل الله خيرا من ذلك فقرأ عليه:
Wahai Muhammad, kamu dan umatmu heran terhadap ibadahnya empat orang tersebut yang berbibadah kepada Allah selama 80 tahun dengan tanpa berbuat maksiat sekelip matapun, sungguh Allah telah memberi yang lebih baik dari ibadah mereka itu, maka Malaikat Jibril membacakan kepada Rasulullah SAW:

"إنا أنزلناه في ليلة القدر وما أدراك ما ليلة القدر ليلة القدر خير من ألف شهر".
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? 
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. QS. Al-Qadr: 1-3.

هذا أفضل مما عجبت انت وأمتك.
(LQ)ini lebih utama daripada apa yg kamu dan umatmu herankan.

قال فسر بذلك رسول الله صلى الله عليه وسلم والناس معه.
Maka Rasulullah dan para sahabat yang bersama beliau ketika itu merasa gembira. HR. Ibnu Abi Hatim.

3. SAAT TERJADINYA

Tidak diketahui secara pasti kapankah terjadinya LQ, hanya saja Rasulullah SAW memberi "bayangan" bahwa LQ terjadi di salah satu dari malam yang ganjil dari 10 malam yang akhir dari bulan Ramadhan:

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ حُمَيْدٍ حَدَّثَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يُخْبِرُ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ فَتَلَاحَى رَجُلَانِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَقَالَ إِنِّي خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَإِنَّهُ تَلَاحَى فُلَانٌ وَفُلَانٌ فَرُفِعَتْ وَعَسَى أَنْ يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ الْتَمِسُوهَا فِي السَّبْعِ وَالتِّسْعِ وَالْخَمْسِ.
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Humaid, Telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Ubadah bin Ash Shamit, bahwa Rasulullah SAW keluar untuk menjelaskan tentang Lailatul Qodar, lalu ada dua orang muslimin saling berdebat. Maka Nabi SAW bersabda: "Aku datang untuk menjelaskan Lailatul Qodar kepada kalian, namun fulan dan fulan saling berdebat sehingga akhirnya diangkat (lailatul qodar), dan semoga menjadi lebih baik buat kalian, maka itu intailah (lailatul qodar) itu pada hari yang ketujuh, enam dan lima". HR. Al- Bukhari: 47

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا أَبُو سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Abu Suhail dari bapaknya dari 'Aisyah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan". HR. Al- Bukhari: 1878

4. CARA MENCARINYA

Bagi yang mampu dan punya kesempatan maka cara terbaik mencari LQ adalah dengan beriktikaf di Masjid di 10 malam yang akhir dari bulan Ramadhan.

Iktikaf di masjid yang terbaik adalah satu malam penuh (dari maghrib sampai subuh), namun bagi yang ada kesibukan atau urusan-urusan lain bisa juga dilakukan sesuai kemampuan, misalnya iktikaf hanya satu atau dua jam saja (lebih baik daripada yang sama sekali tidak melakukannya), wallahu a'lam.

Atau bagi yang berhalangan, seperti wanita yang haid atau orang yang sakit bisa mencari keutamaan LQ di rumah dengan memperbanyak dzikir, tadarus dan berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT.

5. HUJAN SEBAGAI SALAH SATU PERTANDA

Diantara tanda terjadinya Lailatul Qodar adalah pada malam tersebut turun hujan:

حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ فَقَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْجُدُ فِي الْمَاءِ وَالطِّينِ حَتَّى رَأَيْتُ أَثَرَ الطِّينِ فِي جَبْهَتِهِ.
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah berkata, "Aku bertanya kepada Abu Sa'id Al Khudri (tentang Lailatul Qadar). Lalu ia menjawab, "Aku melihat Rasulullah SAW sujud di atas air dan lumpur (karena turun hujan) hingga aku bisa melihat bekas lumpur itu di dahi beliau." HR. Al- Bukhari: 792

6. PAHALA BAGI YANG MENCARI LAILATUL QODAR

Selain mendapat keutamaan lebih baik daripada 1000 bulan orang yang bersungguh-sungguh mencari Lailatul Qodar juga mendapat "bonus" berupa pengampunan dosa:

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
Telah menceritakan kepada kami Abu al-Yaman berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata, telah menceritakan kepada kami Abu al-Zanad dari al-A'raj dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa menegakkan lailatul qodar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". HR. Al-Bukhari: 34

Semoga Allah memberi rizki kepada kita dapat meraih keutamaan Lailatul Qodar tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang.

Wallahu A'lam Bishowaab.

GHOSHOB

  Jika di pesantren, istilah ini sudah sangat familiar. Hanya saja pengertian dan prakteknya sesungguhnya ada perbedaan dari makna ghoshob s...