Jumat, 07 Mei 2010

MUQADDIMAH Surat "Al Faatihah"


MUQADDIMAH Surat "Al Faatihah" (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam Al Quraan dan termasuk golongan surat Makkiyyah. Surat ini disebut "Al Faatihah" (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Quraan. Dinamakan "Ummul Quraan" (induk Al Quraan) atau "Ummul Kitaab" (induk Al Kitaab) karena dia merupakan induk dari semua isi Al Quraan, dan karena itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap sembahyang. Dinamakan pula "As Sab'ul matsaany" (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sembahyang. Surat ini mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al Quraan, yaitu : I. Keimanan : Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas suatu ni'mat itu bagi Allah, karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala ni'mat yang terdapat dalam alam ini. Diantara ni'mat itu ialah : ni'mat menciptakan, ni'mat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata "Rab" dalam kalimat "Rabbul-'aalamiin" tidak hanya berarti "Tuhan" atau "Penguasa", tetapi juga mengandung arti tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala ni'mat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala alam ini bersumber dari Allah, karena Tuhan-lah Yang Maha Berkuasa di alam ini. Pendidikan, penjagaan dan Penumbuahn oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta berguna bagi masyarakat. Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka didalam surat Al Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, yaitu : "Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin" ( hanya Engkau-lah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Yang dimaksud dengan "Yang Menguasai Hari Pembalasan" ialah pada hari itu Allah-lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap ni'mat dan takut kepada siksaan-Nya. Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. "Ibadat" yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah, selanjutnya lihat not 6. 2. Hukum-hukum : Jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud "Hidayah" disini ialah hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai kepercayaan maupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran. 3. Kisah-kisah : Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah. Sebahagian besar dari ayat-ayat Al Quraan memuat kisah-kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang. Yang dimaksud dengan orang yang diberi ni'mat dalam ayat ini, ialah para Nabi, para shiddieqiin (orang- orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa' (orang- orang yang mati syahid), shaalihiin (orang-orang yang saleh). "Orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat," ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam. Perincian dari yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ayat- ayat Al Quraan pada surat-surat yang lain.

Al Faatihah


Kalau saya tidak salah, al Faatihah itu sekitar 142 huruf (Bismillah dan huruf tasydidnya dihitung). Kalo kita bicara poin dengan bilangan pengali 10 (asumi setiap kebaikan dikali 10 kebaikan), maka poin membaca Surah al Faatihah itu sebanyak 1420. Itu kalo kita baca sendirian. Gimana kalo kita kumpulin anak-anak kita dan istri kita? Seisi rumah saya: Istri saya, Maemunah. Dan anak-anak saya: Wirda, Qumii, Kun, Haafidz. Jumlahnya minimal 5 orang, dengan saya jadi 6 orang. Jika saya minta semua baca al Faatihah, maka setiap orang akan dapat: 1420 x 6 = 8.520 poin. Poin ini adalah poin minimal. Sebab selain Rasulullah menjanjikan pahala 10 untuk setiap hurufnya, Rasulullah pun masih menjanjikan dikali ilaa sab'i mi-ati dhi'fin; dikali sampe 700x lipat. Kalo dikali 700x lipat, maka poin kebaikannya mencapai: 596.400 poin kebaikan. Untuk pekerjaan baca al Faatihah yang terbilang mudah, poin kebaikannya banyak banget. Itu belom lagi pahala-pahala yang lain. Di mana Al Faatihah adalah doa, puji-pujian, dan macam-macam lagi fadhilah membaca al Faatihah.

Apa maksudnya saya awali dengan hitung2an poin?
Gini, saban hari Jum'at, adalah hari rayanya ummat Islam. Setiap Jum'at, seluruh laki2 yang baligh lagi berakal, diwajibkan shalat Jum'at. Beruntunglah di Indonesia ada kebiasaan pengumuman2 dulu sebelomnya khotib naik mimbar. Di antara pengumuman biasanya imam/DKM masjid meminta kita2 peserta shalat Jum'at untuk mendoakan si Fulan dan si Fulan, lalu meminta membacakan al Faatihah.

Nah, jika kita sepakati menyuruh anak-anak kita dan istri kita maka kita dapat pahalanya, dan bahkan semuanya dapat pahala juga, kiranya demikian pulalah yang trjadi jika kita meminta dibacakan al Faatihah jelang khotib naik mimbar khutbah. Sebanyak yang hadir dan sebanyak yang baca, sebanyak itu pula kita dapat perkalian poin kebaikannya. Subhaanallaah kan? Ada yang mau iseng ngitung? Coba aja. Apalagi kalo masjidnya masjid yang gede-gede, yang sekali Jum'atan bisa seribu, 5rb atau bisa sampe 10rb dan 100rb jamaah macam Istiqlal. Widdiyyyy.... Subhaanallaaah dah banyaknya.
Dan mengajak (baca: meminta) jamaah Jum'atan membaca al Faatihah itu gampang. Cukup dekati DKM masjid. Bahkan cukup sms jika kenal dg DKM nya. Lalu berilah sedikit kebaikan. Misalnya derma berapa gitu untuk masjid dan merbotnya. Habis itu minta dah dibacakan al Faatihah... InsyaAllah pasti dibacakan. Ga ada dermanya juga kalo minta didoakan mah, insyaAllah didoakan.

So, jangan lewatkan saban Jum'at, titip sedekah dan permintaan doa dan pembacaan al Faatihah lewat suara Imam atau DKM masjid. Dan segera dapatkan limpahan poin kebaikan yang ga kira-kira banyaknya. InsyaAllah poin-poin kebaikan ini "bisa ditukar" oleh Allah sebagai doa kita hingga ia menjadi kemudahan bagi setiap urusan kita, kesembuhan bagi penyakit kita, dan wasilah amal saleh yang baik sekali untuk pengabulan doa-doa kita. Yah, jika kita selama ini yang dikomandoi terus sama DKM agar membacakan al Faatihah dan doa untuk si Fulan dan si Fulan, sekarang sesekali boleh dong gantian yang mengomando jamaah semua lewat permintaan kita kepada imam/DKM masjid.

Salam, Yusuf Mansur.

GHOSHOB

  Jika di pesantren, istilah ini sudah sangat familiar. Hanya saja pengertian dan prakteknya sesungguhnya ada perbedaan dari makna ghoshob s...