Rabu, 26 September 2012


Zikir adalah penolong yang mampu meng hilangkan kelelahan dan keletihan jiwa akibat sibuk dengan dunia serta mampu mengisi kehampaan rohani.

Zikir juga merupakan jalan menuju kebahagiaan dan merengkuh kemenangan. Zikir mampu memberikan kehangatan rohani sekaligus kesembuhan jiwa.

Ketika berzikir, jiwa terasa dekat dengan Sang Mahakasih, teduh dalam naungan- Nya, dan hangat dalam dekapan kasih-Nya.

Jika kita senantiasa ber zikir, getaran ilahiyah akan selalu mengalir dalam organ-organ tubuh kita. Zikir mampu menyingkirkan ketakutan dan menepis kegundahan, serta menghadirkan kebahagiaan.

Persoalan hidup akan terasa ringan, jiwa yang terguncang akan kembali tenang. Pikiran pun menjadi terang. Zikir juga menjadi penyadar dan senjata ampuh untuk memusnahkan kejenuhan pikiran, serta melenyapkan duka lara.

Menurut penulis, zikir adalah ibadah jiwa. Ia harus senantiasa hadir dalam detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun hingga kematian menjemput. Berzikirlah dalam keadaan apa pun, baik berdiri, duduk, ataupun berbaring.

Kita wajib mengingat-Nya di mana pun dan kapan pun, saat senang maupun susah. Allah SWT berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzaab [33]: 41).

Zikir adalah makanan jiwa yang harus dikonsumsi setiap hari. Tanpa zikir, jiwa akan melemah, semangat mengendur, cita-cita menjadi pendek, dan rendah. Ada kelezatan dalam zikir yang tidak dimiliki oleh amalan lainnya.

Kegelisahan yang banyak melanda masyarakat modern sa at ini tak lebih karena sering melalaikan zikir kepada Allah. Menyedikitkan tasbih, tah mid, tahlil, dan takbir dalam kehidupan. Kita menjadi berlumur dosa karena lupa bertasbih dan menjadi angkuh karena jarang membaca kalimat tauhid.

Soal zikir tersebut, Rasulullah pernah bersabda, “Ada dua kalimat yang ringan diucapkan oleh lisan, berat di dalam timbangan amalnya, dan disukai oleh Tuhan Yang Mahapemurah. Yaitu, Mahasuci Allah dan dengan memuji kepada-Nya (subhanallah wa bihamdih) dan Mahasuci Allah lagi Mahaagung (subhanallahil ‘azim).” (HR Bukhari).

Rasulullah juga bersabda pada kesempatan lain, “Mau kah aku ceritakan kepadamu tentang kalam (zikir) yang paling disukai Allah SWT? Sesungguhnya kalam yang paling disukai Allah ialah Mahasuci Allah dan dengan memuji kepada-Nya (subhanallah wabihamdih).” (HR Muslim).

Masih banyak hadis lain yang menyebutkan manfaat dari zikir-zikir tertentu jika kita mengamalkannya dengan benar dan konsisten. Dan buku ini memaparkan dengan jelas keutamaan dari berbagai zikir yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GHOSHOB

  Jika di pesantren, istilah ini sudah sangat familiar. Hanya saja pengertian dan prakteknya sesungguhnya ada perbedaan dari makna ghoshob s...