Sebuah kisah yang disampaikan oleh Habib Taufiq Bin Abdul Qodir Assegaf dalam tausiahnya pada acara haul Imamain Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih dan Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih di pondok Pesantren Daarul Hadits Malang Jawa Timur
Pernah suatu ketika Habib Ahmad bin Hasan Alatthas berkunjung ke satu daerah yang disana kebanyakan penghuninya anti ziarah kubur, tawassul, mendoakan orang mati ,dll.
Kebetulan beliau hadir pada saat sholat jum'at, ketika khotib melihat kehadiran seseorang yang gerak geriknya menunjukkan keluhuran, lalu khotib meminta beliau untuk menjadi imam sholat jum'at.
Ketika beliau menjadi imam, bacaan Qur'annya begitu menyihir jamaah hingga jamaah pun tidak puas apabila beliau hanya menjadi imam namun beliau setelah sholat diminta lagi untuk memberikan nasehat.
Sebelum memberikan nasehat, beliau mengatakan ; "saya ingin bertanya tapi anda jangan marah...".
Mereka menjawab "silahkan, kami tidak akan marah..."
Beliau kemudian bertanya ; "Siapa Tuhanmu ?"
Suasanapun menjadi ricuh karena pertanyaan beliau. Namun mereka akhirnya menjawab ; "Tuhan kami Allah."
Kemudian beliau bertanya lagi ; "Siapa Nabimu?"
Mereka menjawab ; "Nabi kami adalah Nabi Muhammad."
Kemudian beliau melanjutkan lagi ; " Kalau begitu darimana kamu mengenal Allah dan Nabi Muhammad ?"
Mereka lalu bingung. Habib Ahmad akhirnya menjawab ; "Kalian mengenal Allah dan Nabi Muhammad bukan lewat wahyu, akan tetapi lewat guru. Apa salahnya kalau kita berziarah ke makam guru kita, mendoakannya dan menyebut namanya."
Mereka hanya terdiam tanpa bisa menjawab.
Semoga kisah singkat ini bisa mengembalikan hatinya kaum muslimin untuk mengikuti ajaran kaum sholihin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar